Minggu, 08 September 2013

Surat Kakak Kelas...

sedih bgt baca catatan kakak kelas yang dapat nilai E sampai 3 kali dan mau di drop out oleh kampus, padahal udah semester tujuh, beginilah ceritanya, selamat menyimak.

Surat Untuk Rektor, Ayah Herry Suhardiyanto #September2013

 

Ayahku, kenapa harus 3 kali?
Ayahku di kampus IPB. Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc. mengeluarkan aturan pendidikan yang barusan membuatku sedih. Tidak, bukan hanya aku tapi dengan puluhan teman-teman satu angkatan, kenalanku, dan semua yang peduli denganku.
kenapa harus 3 kali batas mengulang mata kuliah ayah? aku mendapat nilai E lantas mengulang, kemudian E lagi dan kembali mengulang, lantas bertemu lagi dengan E. Habis sudah. Tak ada lagi kesempatan mengulang dan aku segera ditunjukkan dengan pintu keluar IPB hari itu juga beserta surat keterangan perpisahan dari keluarga besar kampus IPB.

Ayahku, kenapa harus tiga kali?
mungkin saja aku berhasil di percobaan ke empat.
aku memang kesulitan dalam hal hitung menghitung ayah. Tapi mengapa kau tidak mengajarkan aku dengan lebih sabar, dengan memberi kesempatan lebih banyak untuk mecoba. Aku hanya butuh kesempatan lagi untuk mencoba ayah, bukan mengemis untuk membeli nilai D dengan tumpahan air mata.

Ayahku, mengapa harus tiga kali?
apa karena hari ini pendidikan yang kau bangun disandera oleh peraturan?
apa karena hari ini akreditasi nasional dan internasional meminta kualitas yang semakin baik, salah satunya dengan menyingkirkan mahasiswa-mahasiswa yang lambat mengerti seperti aku?
apa karena memang sudah hukum alam, siapa yang telah mengulang 3 kali dan gagal maka positif tak akan pernah berhasil sampai kapanpun?

Ayahku, haruskah karena tak ada kesempatan keempat aku harus pamitan denganmu dikantor, bukan di GWW saat kau pindahkan tali togaku dari kirin kekanan?

Ayahku, kau pasti tau cerita T. Alfa Edison yang mengulang ribuan kali untuk membuat bola lampu? atau kisah Kolonel Sanders yang ratusan kali mengirimkan resep KFC-nya ke berbagai restoran. Kisah yang mengajarkan kita untuk tidak berhenti mencoba.
Ah, Ayah pasti lebih dari tahu bahkan mungkin dengan versi lengkapnya plus jenis cerita-cerita serupa lainnya.

Ayah, dulu saat kau sambut aku di GWW acara MPKMB, aku sngat antusias untuk belajar disini. Sudah kuukir mimpi untuk menjadi sarjana peternakan dan bertemu ayah lagi di gedung ini untuk salam perpisahan.

Ya, aku mahasiswamu dari fakultas peternakan ayah.
surat ini yang ku harapkan sampai dimejamu, atau paling tidak sampai di akun fb, twitter, email, blog atau lainnya hingga kau membacanya ayah.

Ayah, aku calon sarjana peternakan. jumlah lulusan peternakan sangat sedikit Ayah, sementara permintaan industri yang mencari fresh graduate dari peternakan sangat banyak. bukan omong kosong Ayah, kemarin saat mengikuti Dies Natalis di IICC tanggal 5 September 2013 lalu, Drh. Sudirman, Direktur PT. Sierad Produce Tbk yang bilang Ayah. Para pengusaha-pengusaha negeri ini sangat mengharapkan perguruan tinggi dapat mencetak lulusan peternakan lebih banyak dan lebih cepat. Dekanku, Dr. Ir. Luki Abdullah juga mengatakan demikian Ayah.

Tapi kau lihat nasibku sekarang ayah, aku sebentar lagi akan di drop out karena gagal lulus dari ujian kalkulus. Artinya IPB akan menumbangkan (lagi) calon sarjana peternakannya. Ayah, tak ada hubungannya kalkulus dengan peternakan bukan? sarjana peternakan tidak membutuhkan itu ayah. karena itu kau revisi kurikulum 2011 dan adik-adik kelasku tidak mendapatkan kalkulus di TPBnya. Dua tahun terakhir kau hapuskan mata kuliah untuk mahasiswa peternakan.

Oh Tuhaaaaan. Ayah tolong dengarkan aku.
Aku punya beberapa pertimbangan ayah.

1. Aku sukarela drop out kalau memang aku tak sanggup mengikuti mata kuliah di fakultas peternakan. bukan kalkulus ayah. IPK ku baik-baik saja walau tidak juga bisa dibilang tinggi.
2. Saat keluar nilai E ketiga kalinya, aku down ayah. Teman-temanku mengurus perbaikan berkas ujianku tapi ditolak karena sudah masa-masa akhir penerimaan revisi nilai.
3.  sejak 2011 kau sadar kalau peternakan kurang pas diberikan mata kuliah kalkulus, tapi kenapa aku harus di drop out di tahun 2013 karena tak sanggup menguasai kalkulus ayah? apa aku harus tetap tunduk dengan peraturan yang kurang relevan ini ayah?
4. Aku tulis surat ini, karena hanya dirimu yang punya kekuasaan tertinggi ayah. Ini usaha terakhirku. Aku sudah mendatangi Kadep-ku, Koordinator mata kuliah, Wakil Direktur TPB, Dit.AP, Audit Internal IPB, dan beberapa lainnya, tapi tak ada jalan keluar ayah.

Ayah, aku sekarang seharusnya semester 7 ayah, kemarin aku tak bisa mengisi krs A. besok saat hari senin krs B tanggal 9 Sept 2013 dan aku masih tak bisa krsan, tamatlah riwayatku ayah. Peraturan ini sangat kuat ayah, membuat petugas-petugas yang aku datangi prihatin namun tak bisa sedikitpun membantu. Ibu Yuni, Pak Rully, Pak Suratman yang bekerja di Dit.AP sangat ingin membantuku namun tak ada celah untuk itu ayah. Mereka amat patuh dengan semua hal yang mengikat ini.

Terakhir dariku ayah, aku sekarang berada ditengah-tengah keluargaku mencoba untuk menjelaskan semua ini. Mencari cara yang tepat di waktu yang tepat pula, aku ingin semua keluargaku mendapat pemahaman yang baik, tapi bagaimana mungkin aku memulai kata pertama kalau setiap keluargaku kumpul selalu penuh harap anaknya ini akan lulus tahun depan. membanggakan ku setiap detik. aku tak sanggup ayah bahkan sampai hari ini. Mereka hanya tau aku baik-baik saja dan berprestasi ayah. Dua tahun terakhir aku adalah delegasi IPB untuk MTQ Mahasiswa Nasional di Makassar dan Padang ayah. Dan aku, masih dan masih ingin melanjutkannya ayah.

Mudah sekali mencari aku ayah, dan siapapun teman-teman IPB kumohon untuk menyambungkan suratku ini. Surat ini, aku hanya ingin ayah kita membacanya. BEM KM, DPM KM, BEM Fakultas, atau apapun lembaga kemahasiswaan di IPB, ini permintaan pertama dan terakhirku untuk kalian. Bantu aku agar ayah kita membacanya. Hanya itu. Selanjutnya, terserah Allah. Usahaku berakhir di sini.


Salam hangat salam cinta.
MyIPB will go on.

Kamis, 05 September 2013

assalamualaikum Wr. Wb
Udah lama banget belom update lagi, soalya disibukkan sama ujian nasional dan snmptn, alhamdullilah gua keterima  di salah satu institut pertanian yang ada dibogor, hahaha pasti udah pada tau apaan, ya disini punya kebijakan anak tpb (tingkat persiapan bersama) harus masuk asrama setahun, gua cari tau segalanya tentang asrama, mulai dari browsing sampe nanya kakak kelas, dari suka, duka, maupun sisi horrornya, kali ini gua mau posting soal sisi horrornya aja, banyak bgt cerita horror yg ada disini, baik dari browsing sampe cerita kakak kelas, yahh bagi gua cerita adalah cerita, gk akan bener kalo belom ngeliat dan buktiin, dan juga kebetulan gua gk takut sama hantu dan teman teman sebayanya. tapi diposting selanjutnya gua bakal posting cerita cerita horror ipb versi web, sekarang gua mau cerita horror versi cerita temen selorong asrama gua..

gua diterima disini pake jalur snmptn atau biasa orang tua sebut jalur undangan, jadi gua disini sebulan lebih cepat masuk nyaa dibandingin anak tulis dan mandiri, dan disamping itu juga gua yg pertama tinggal diasrama, oke lanjut kecerita horrornya...

Gua denger ini dari temen gua dikamar lain, kamarnya isi 4, waktu itu lg ngobrol gk jelas kayak biasa, tiba tiba hasan baru nyadar akan sesuatu, hpnya ilang!! dia cari cari gk ketemu ketemu, dia bilang "sial gua dikerjain anak asrama" dia cari hapenya dikamar dan gk ketemu ketemu trus dia telpon pake hape lain, nyambung... dan ada yang ngangkat, "halo halo halo..." gitu terus gk berenti berenti trus hasan bilang "ini siapa? balikin dong hp gua!!" telpon mati.. Akhirnya dia cari keluar kamar, gk beberapa lama dia balik lagi, dia duduk, trus gua tanya "dapet hapenya?" "kagak" tiba tiba dia iseng ngorek meja belajarnya, ternyata hapenya disitu, semua hening... dan semua rada takut, SIAPA YANG JAWAB TELPON??!